Ketiknews.com - Malam pertama biasanya menjadi momen yang mendebarkan bagi para pengantin baru. Ada yang tidak sabar, namun tak sedikit pula yang justru ketakutan karena mendengar anggapan-anggapan salah tentang malam pertama. Berikut enam mitos malam pengantin yang keliru.
1. Mitos: Menyakitkan
Anggapan ini biasanya selalu menghinggapi pikiran wanita karena merasa khawatir dengan proses masuknya Mr. Happy ke dalam Miss V. Menurut dr Prima Progestian, spesialis kandungan yang juga seorang seksolog, malam pertama tidak selamanya menyakitkan.
"Selama ada rangsangan, lubrikasi cukup, malah nggak sakit. Biasanya rasa sakit dikarenakan kaliber (selaput dara) terlalu kecil. Tergantung bentuknya, bulat, seperti saringan, bulan sabit. Jika bentuknya seperti bulan sabit atau saringan bisa makin sulit, kalau bulat bisa melebar jadi lebih sedikit tingkat nyerinya," jelas dr Prima Progestian saat diwawancara wolipop.
2. Mitos: Selalu Berdarah
Anggapan bahwa keluarnya darah saat malam pertama menandakan bahwa Anda masih perawan, tidak selamanya benar. Hal tersebut tergantung dengan elastisitas Miss V seseorang.
"Belum tentu semua tidak berdarah, tergantung elastisitasnya. Jika Miss V elastis, ketika dimasukkan (Mr. Happy) akan melebar. Miss V yang elastis tidak punya kerapuhan dan ketipisan. Bentuknya tebal sehingga tidak robek," ujar dr Prima Progestian lagi.
3. Mitos: Selalu Bergairah
Tidak selamanya malam pengantin harus berlangsung hebat, heboh dan penuh gairah seperti dalam film dewasa. Pada film itu, ada beberapa adegan yang dipotong dan hanya menampilkan bagian paling 'heboh'nya saja. Dalam dunia nyata, pasangan pengantin baru justru membutuhkan ketenangan dan pendekatan secara psikologi yang tepat. Bahkan ada sebagian wanita yang ingin di ajak ngobrol, bercanda dan dibelai sebelum bercinta.
4. Mitos: Ukuran Alat Vital Pengaruhi Kenikmatan
Ukuran alat genital seringkali disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kenikmatan bercinta. Semakin besar Mr. Happy, kemampuannya untuk memuaskan pasangan pun semakin besar. Begitu pula sebaliknya, semakin kencang otot vagina, maka kenikmatan pun semakin bertambah.
Namun menurut seksolog Dr. Barry Buffman, mitos itu tak selamanya benar. Tapi yang terpenting adalah bagaimana pasangan mengenali tubuhnya dengan baik, sehingga dapat memilih gaya bercinta apa yang paling tepat bagi mereka.
5. Mitos: Harus Segera Bercinta Setelah Pesta Pernikahan
Banyak anggapan bahwa setiap pasangan pasti akan merasakan seks yang luar biasa di malam pernikahan. Alhasil timbul mitos yang menyebutkan bahwa pasangan menikah harus bercinta segera setelah perayaan pernikahan demi kesempurnaan hari bahagia tersebut. Nyatanya, malam pertama tidak harus terjadi hari itu juga.
Menurut Pepper Schwartz, Ph.D., seorang profesor sosiologi di University of Washington, banyak pasangan justru terlalu lelah dan tidak punya energi untuk bercinta setelah pesta perayaan pernikahan mereka. Stamina mereka telah terkuras untuk menyalami para tamu dan memastikan acara berjalan dengan sempurna.
Biasanya mereka lebih memilih melepas baju pengantin, membersihkan make-up, mandi dan terlelap tidur. Meskipun terbilang jarang, beberapa pasangan bahkan ada yang menunda berhubungan seks beberapa hari setelah menikah.
6. Mitos: Pasti Bisa Merasakan Orgasme
Wanita tidak selalu bisa merasakan orgasme saat malam pertama. Faktor-faktor yang mempengaruhinya bisa banyak hal, antara lain stres, takut, sakit, dan rasa tidak percaya diri. Hal itu juga diamini oleh beberapa dokter dan pakar seks yang mengatakan, bahwa sebagian besar wanita tidak merasakan orgasme saat bercinta. Dan itu adalah hal yang sangat normal.
Menurut psikolog Dennis Sugrue, orgasme bukan satu-satunya puncak kenikmatan seks bagi wanita, tapi bagaimana dia mengalami kedekatan fisik maupun emosional saat bersama pasangan.
0 komentar to "6 Mitos Tentang Malam Pertama"